Widya Pratama: kopi terbaik di dunia adalah kopi jawa

MENJELANG petang akhir pekan di Jalan Braga, Bandung, tiga gadis Belanda, Annelieke, Lisette, dan Esther dari Leiden, melepas lelah setelah berkeliling kota tua dengan minum kopi. Let's have a cup of Java-mari minum secangkir Jawa-adalah undangan minum kopi yang populer bagi orang Eropa dan Amerika.

Minum kopi masih menjadi kebiasaan orang Eropa daratan dan Amerika, tidak ubahnya minum teh di sore hari bagi orang Inggris. "We do love coffee," kata Annelieke singkat. Selama empat bulan berada di Jawa medio tahun 2007, kopi menjadi salah satu menu minuman harian mereka.

Itulah sepenggal riwayat tidak terpisahkan kopi jawa bagi orang kulit putih yang dulu menjadi primadona yang diangkut dari perkebunan dataran tinggi melalui Jalan Raya Pos untuk diekspor ke Eropa. Kopi Jawa adalah salah satu primadona seperti kina, tebu, teh, dan karet yang kini semakin surut pamornya karena sistem budidaya pertanian yang coba sana coba sini sehingga kehilangan fokus.

Sebagai contoh nyata adalah kerangka-kerangka beton bangunan bedeng buatan Belanda di tengah sawah dan kebun di sebuah perkampungan di Cadas Pangeran. Di masa silam, menurut warga, bedeng tersebut merupakan bagian dari kompleks perkebunan kopi yang tumbuh subur di sekitar wilayah tersebut.

Sungguh disayangkan, kopi jawa akhirnya kehilangan pamor karena salah urus dan kebijakan pemerintahan yang tidak tentu arah. Berbeda dengan Malaysia yang tetap melestarikan perkebunan karet dan lada sejak zaman Kolonial Inggris hingga pascakemerdekaan tahun 1957 tetap lestari sampai detik ini.

Padahal, menurut Widya Pratama, pemilik Aroma Kopi yang didirikan sejak tahun 1930, kopi terbaik di dunia adalah kopi jawa. "Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika. Untung sekarang sudah mulai ada kesadaran lagi untuk menanam kopi jawa. Dulu dataran tinggi Lembang merupakan surga perkebunan kopi yang kini tergusur perumahan. Sekarang di Pangalengan sudah mulai dirintis penanaman kopi jawa," kata Widya.

Yuvlinda Susanta, Manager Komunikasi PT Sari Coffee Indonesia yang mengelola Starbucks, menjelaskan, pihaknya pernah mengenalkan kembali kopi jawa melalui gerai kopi Starbucks yang ada di seluruh dunia. "Secara kualitas memang sangat bagus. Tetapi dari sisi kuantitas selanjutnya tidak terpenuhi sehingga penjualan terhenti. Kita masih terus mencari upaya untuk mengangkat kembali citra kopi jawa," kata Yuvlinda.

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2008/08/20/1106017/kopi.jawa

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Widya Pratama: kopi terbaik di dunia adalah kopi jawa"

Posting Komentar